Friday, May 24, 2013

10 Katak Langka Yang Diduga Punah Tapi Ternyata Masih Hidup

Katak dikenal sebagai binatang amfibi yang dapat hidup di dua alam, yaitu di darat dan di air. Dilansir dari situs National Geographic.com, dikatakan ada 10 jenis katak yang dicurigai telah punah dari bumi. Dan baru-baru ini dugaan itu terjawab, masih ada dua spesies yang masih hidup dan salah satunya berhabitat di Kalimantan Indonesia. Apa saja 10 spesies katak itu, berikut kami paparkan :

10. Katak Emas


Katak Emas. Katak ini terlihat terakhir kalinya di Costa Rica pada tahun 1989. Kehilangan katak ini
dimungkinkan karena kekeringan dan serangan jamur Chytrid. Untuk itu International Conservation dan International Union For Conservation of Nature (IUCN) melakukan penelitian untuk kembali menemukan katak emas ini.

9. Katak Lambung


Katak Lambung. Katak lambung ini adalah katak asli dari Australia. Memiliki nama ilmiah Rheobatrachus vitellinus. Katak ini sungguh unik karena katak betina akan menelan telur yang sudah dibuahi kedalam perutnya kemudian membesarkan sang anak di mulutnya, sehingga seolah-olah katak ini melahirkan anak dari mulutnya. Terakhir terlihat di tahun 1985. Diduga punah akibat serangan jamur Chytrid.

8. Katak Berparuh Mesopotamia


Katak Berparuh Mesopotamia. Terakhir terlihat di tahun 1914. Belum pernah ada yang mendokumentasikan melalui foto. Dicurigai masih hidup dan berhabitat terisolasi di Kolombia, untuk itu katak ini termasuk dalam daftar pencaharian oleh IUCN.

7. Katak Bolitoglossa jacksoni


Bolitoglossa jacksoni. Katak salamander yang dapat memanjat ini diduga telah hilang dari Guatemala dan terakhir terlihat di tahun 1975. Katak salamander yang mempunyai corak kulit kuning dan hitam pada punggungnya. Diduga menghilang karena peningkatan lahan pertanian dan pemukiman di Guatemala sehingga membuat wilayah hidupnya menghilang. Saat ini IUCN dan San Carlos University , Guatemala telah melakukan pencaharian besar atas katak salamander ini.

6. Katak Callizalus pictus laurent


Callizalus pictus laurent . Katak ini memiliki habitat di sekitar Kongo dan Rwanda. Memiliki badan sekitar 37 mm untuk jantan dan 43 untuk betina. Hidup di hutan bambu dataran tinggi Itombwe. Karena perubahan iklim yang sangat drastis membuat katak ini menghilang , dan terakhir masih dapat di lihat di tahun 1950.

5. Katak Rio Pescado


Katak Rio Pescado Stubfoot atau Atelopus balios. Dinyatakan menghilang karena terakhir terlihat di bulan april 1995. Diduga jamur Chytrid yang membuatnya menghilang dari peredaran binatang. Selain itu degrasi dan hilangnya tanah habitat makin menyulitkan kehidupan katak ini. Spesies Atelopus balios tinggal di bantaran sungai dan hutan hujan dataran rendah di barat daya Ekuador. Diperkirakan popolasinya menurun hingga lebih dari 80% selama tiga generasi ini. Namun pada September 2010 spesies ini kembali ditemukan Eduardo Toral-Contreras dan Elicio Tapia.

4. Katak Hynobius turkestanicus


Hynobius turkestanicus atau Turkestanian Salamander. Pengetahuan akan katak ini sangat minim. Diketahui hanya ada dua spesies sejak di tahun 1909. Kemungkinan memiliki habitat di Kyrgyzstan, Tajikistan atau Uzbekistan. Berdasarkan informasi dari Conservasi Internasional jenis katak ini memiliki fungsi sebagai hewan penjaga kebersihan ekosistem air tawar dan pengontrol kuman penyakit di air, sebagai salah satu kemungkinan sebagai obat penghilang rasa sakit bagi manusia.

3. Katak Scarlet


Atelopus sorianoi atau katak scarlet memiliki warna orange yang menyala di tubuhnya. Hidup di hutan terisolasi, Paramito de San Francisco, dekat kota Guaraque di barat daya Venezuela. Terakhir terlihat di tahun 1990.

2. Hula Painted Frog


Discoglossus nigriventer atau Hula painted frog memiliki habitat di dua daerah di pantai timur danau Huleh, Israel dan kemungkinan juga di daerah berdekatan Suriah. Status terakhir terlihat di tahun 1955. Dikatakan menghilang karena habitatnya di danau rawa-rawa Huleh pada tahun 1950an di kuras untuk membasmi nyamuk malaria dan tanah pertanian.

1. Katak Pelangi


Katak Pelangi Borneo atau Sambas Streaming Toad atau dikenal dengan nama ilmiah Ansonia latidisca. Terakhir terlihat di tahun 1950an. Habitatnya di pulau Kalimantan yaitu Gunung Damus, Kalimantan (Indonesia), dan Gunung Penrissen, di barat Sarawak (Malaysia). Katak ini memiliki badan yang panjang, berkulit kasar seperti berkerikil dan berwarna seperti pelangi antara merah cerah, hijau, kuning dan ungu. Menurut ahli amfibi Robin Moore katak ini beracun dan memiliki warna kulit cerah sebagai bentuk penyesuaian dengan menyamar seperti warna sekitarnya. Pencarian dilakukan oleh konservasi internasional dan Universitas Malaysia di hutan pengunungan Sarawak yang terletak antara wilayah Sarawak dan Kalimantan Barat. Dan ditahun 2011 ini katak itu telah ditemukan kembali . Dengan penemuan Katak Pelangi Borneo ini dapat mendorong penelitian di habitatnya dan penemuan lainnya.

No comments:

Post a Comment