Jika mendengar kata burung, sebagian besar orang akan membayangkan hewan atau unggas yang bisa terbang. Memang bagi burung, untuk terbang adalah sebuah kebutuhan yang sangat penging agar dapat kabur dari pemangsanya.
Walaupun begitu, ada beberapa spesies burung yang telah berevolusi dan kehilangan kemampuan terbangnya. Mereka dapat bertahan hidup karena pemangsa mereka yang sedikit atau mereka telah mengembangkan cara lain untuk kabur dan melindungi diri mereka sendiri.
1. Penguin
Penguin masuk ke dalam group burung yang tidak bisa terbang tetapi dapat berenang. Hidup di kutub selatan, Antarctica. Sangat beradaptasi dengan kehidupan dalam air, penguin mempunyai bulu yang bewarna gelap dan putih, sayap mereka telah berubah menjadi lebih berguna sebagai sirip pada saat mereka berenang. Kebanyakan penguin makan dari Krill (sejenis udang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang ditangkap pada saat mereka berenang. Mereka menghabiskan setengah waktu hidupnya berada di daratan dan setengahnya lagi di air.
Walaupun penguin adalah burung yang dikatakan hanya hidup di kutub selatan, seperti Antarctica. Pada kenyataannya, hanya beberapa spesies penguin yang benar-benar tinggal di kedalaman selatan. Beberapa spesies dapat ditemukan di wilayah yang lebih hangat, dan salah satu spesies seperti Penguin Galapagos dapat ditemukan dekat dengan khatulistiwa.
2. Takahe
Takahe atau dikenal juga dengan nama Takahe Pulau Selatan adalah sebuah burung pribumi yang tidak bisa terbang di New Zealand. Pernah diperkirakan punah sesudah 4 spesimen terakhir dibawa pada tahun 1898. Tetapi setelah beberapa upaya pencarian, ditemukan kembali oleh Geoffrey Orbell di Danau Te Anau, Pegunungan Muchison pada 20 November 1948.
Burung Takahe dewasa memiliki warna keunguan dengan paduan hijau gelap, dimana warna keunguan tersebut adalah warna dominan. Kaki bewarna pink. Betinanya memiliki ukuran yang lebih kecil. Burung ini sangatlah berisik.
Takahe ini masuk ke dalam salah satu burung yang terancam punah.
3. Burung Unta (Ostrich)
Burung Unta atau dikenal dalam bahasa Inggris, Ostrich. Merupakan burung terbesar di dunia yang tidak dapat terbang. Burung ini merupakan burung asli Afrika. Burung Unta berada dalam grup yang sama dengan Kiwi, Emu, Rhea dan Kasuari, yaitu Struthioniformes. Burung ini memiliki bentuk leher dan kaki panjang, dapat berlari dengan kecepatan sampai 70 km/jam, menelurkan telur terbesar dibandingkan burung lainnya.
Dari 5 subspesies Burung Unta yang dikenal, 1 telah punah, 1 berada dalam kondisi terancam punah, 3 lagi masih hidup. Mereka hidup dalam grup yang terus berpindah-pindah, dalam grup tersebut berisikan 5 sampai 50 burung. Saat terancam, Burung Unta akan tiduran di tanah atau kabur. Tetapi jika terus dipojokkan, ia akan menyerang dengan kakinya yang kuat.
4. Kasuari (Cassowary)
Sekarang ini, ada 3 spesies Kasuari. Yang paling umum adalah Kasuari Selatan, burung terberat kedua dan terbesar ketiga setelah Unta dan Emu. Burung ini awalnya merupakan burung asli hutan tropis New Guinea, timur laut Australia.
Makanan utama Kasuari adlah buah-buahan, walaupun pada dasarnya mereka adalah omnivora, dimana mereka memakan dimulai dari tumbuhan, buah-buahan, jamur, invertebrata dan vertebrata kecil. Kasuari sangatlah pemalu, jika diganggu mereka akan menyebabkan luka yang sangat serius. Mungkin hal ini yang menyebabkan mereka masuk ke dalam daftar salah satu burung paling berbahaya di dunia.
Spesies Kasuari pada awalnya ada 4, 1 di antaranya telah punah dan 3 lainnya terancam punah.
5. Rhea
Rhea, burung asli Amerika Selatan. Ada 2 spesies yang belum punah, yaitu Greater Rhea atau Amerian Rhea dan Lesser Rhea atau Darwin's Rhea. Rhea adalah burung yang tidak bisa terbang, besar, kaki panjang dan juga berleher panjang, menyerupai unta. Tidak seperti kebanyak burung, Rhea hanya mempunyai 3 jari kaki. Mereka juga mengeluarkan air seni dari tempat yang berbeda dari cloaca.
Greater Rhea ini merupakan spesies yang lebih menyukai alam terbuka dan lapang, hidup di padang rumput dan dekat perairan. Sedangkan Lesser Rhea akan lebih sering ditemukan di semak-semak, padang rumput atua bahkan gurun.
6. Emu
Emu adalah burung paling besar di Australia, merupakan burung tertinggi kedua du dunia sesudah Burung Unta. Di Australia, ada 3 subspesies emu yang ditemukan di daratan utama Australia. Burung ini menghindari daerah yang memiliki banyak populasi, hutan yang padat dan wilayah yang kering.
Mereka mempunyai leher dan kaki yang panjang serta tidak tebal. Emu juga dapat bergerak dalam lingkup yang cukup besar dan dapat berlari sampai 70 Km/Jam. Mereka makan dari berbagai jenis tumbuhan dan serangga, tetapi juga diketahui dapat tidak makan selama seminggu, serta jarang minum. Emu terkadang ditemukan sedang duduk di air dan juga dapat berenang, burung ini adalah burung yang penasaran, dimana mereka akan mengikuti hal-hal yang membuat mereka penasaran.
7. Galapagos Cormorant
Dikenal juga dengan nama lain Flightless Cormorant, adalah burung asli Pulau Galapagos seperti namanya. Merupakan salah satu contoh fauna yang luar biasa dari pulau itu. Ia merupakan satu-satunya cormorant yang telah kehilangan kemampuannya untuk terbang.
Seperti kebanyakan Cormorant, burung ini mempunyai kaki yang beseplaput dan kuat untuk berada di laut, ia makan ikan, belut, gurita kecil, serta mahluk kecil lainnya. Walaupun begitu, mereka tidak pernah berada lebih dari 100m dari tepi pantai.
Karena jumlahnya yang hanya mencapai sekitar 1500 individual, ia merupakan salah satu burung yang berada dalam program konservasi.
8. Kiwi
Kiwi adalah burung yang tidak bisa terbang dan merupakan hewan endemik New Zealand, berdasarkan ukuran unggas lokal New Zealand, Kiwi adalah yang paling kecil dan menghasilkan telor paling kecil terkait atas ukuran badannya dibandingkan dnegan spesies burung lainnya di dunia. Kiwi adalah simbol dari New Zealand, asosiasi atas istilah Kiwi ini sangatlah besar sampai ia dikenal secara mendunia.
Kiwi juga masuk ke dalam daftar burung yang terancam punah, hal ini disebabkan habitatnya yang terus menerus bekerang. Tapi sekarang ini, sebagian besar hutan mereka telah masuk menjadi taman nasional dan berada dalam perlindungan.
9. Tasmanian Nativehen
Tasmanian Nativehen adlah salah satu spesies burung endemik Australia di Pulau Tasmania. Walaupun kebanyakan burung yang tidak bisa terbang mempunyai banyak cerita dimana mereka punah di tangan manusia, Burung ini justru mendapatkan keuntungan dari praktek Agikultural dalam Tasmania.
Burung ii memiliki warna coklat zaitun dengan warna putih pada dadanya dan warna yang lebih gelap di bawah. Ekornya biasa bewarna hitam dan berdiri, kakinya tebal serta kuat dengan warna keabu-abuan serta kuku yang tajam. Memiliki mata merah.
10. Kakapo
Burung yang terkadang ditemukan sebagai peliharaan ini, juga masuk ke dalam daftar burung yang tidak bisa terbang. Dikenal sebagai spesies nuri yang besar, tidak bisa terbang, hidup di malam hari dan berada di darat.
Gabungan beberapa karakter seperti burung nuri satu-satunya yang tidak bisa terbang, berat, hidup di malam hari, hebivora, pejatannya tidak punya rasa kekeluargaan, metabolisme rendah dan pada masa kawinnya memiliki 1 atua 2 betina, membuatnya menjadi burung yang unik.
Kakapo ini sangat berada di ancaman kepunahan.
No comments:
Post a Comment