Serie A belum kehilangan pesonanya. Kedatangan pemain-pemain seperti Carlos Tevez, Mario Gomez, Gonzalo Higuain dan Ricardo Kaka mengindikasikan bahwa Serie A memang masih (dan akan selalu) menarik.
Berikut ini adalah para pemain-pemain rekrutan baru yang perlu Anda beri perhatian lebih musim ini:
1. Carlos Tevez (29 tahun, Juventus)
Tevez adalah pembuat onar dan tidak layak mengenakan kostum sakral nomor 10 peninggalan Alessandro Del Piero. Ada benarnya memang. Tetapi, apakah adil untuk menilai seorang Tevez dari satu sisi saja? Bukankah secara teknis ia memiliki segalanya untuk menjadi pemain hebat di Juventus? Teknik olah bolanya luar biasa baik. Bukan tanpa alasan jika ia pernah disebut-sebut sebagai Maradona Baru ketika memperkuat Boca Juniors. Selain itu, Tevez adalah tipikal pemain depan yang tidak manja. Ia tidak akan hanya diam dan menunggu bola datang kepadanya. Sebaliknya, ia lebih suka menjemput bola ke dalam dan menginiasi serangan dari kedalaman. Ia punya etos kerja yang baik di lapangan dan hal itu rasanya akan cocok dengan Juventus ala Antonio Conte yang cair dan kolektif.
2. Ricardo Kaka (31 tahun, AC Milan)
Tidak ada transfer yang lebih romantis dibanding transfer yang satu ini. Kepastian Gareth Bale datang ke Real Madrid artinya harus ada pemain yang dikorbankan. Kaka yang memang tidak pernah berhasil menembus tim utama Real Madrid akhirnya memilih untuk hengkang. Bukan suatu kebetulan jika dua hari sebelum diumumkannya Kaka menjadi pemain terbaru AC Milan, Kevin Prince Boateng ditransfer ke klub Jerman, Schalke 04. Semuanya sudah dirancang sedemikian rupa untuk menyambut kembali kedatangan si pangeran yang hilang. Pertanyaannya hanya satu, apakah Kaka yang sekarang masih sanggup menjadi Kaka yang selalu ada dalam memori para Milanisti?
3. Kevin Strootman (23 tahun, AS Roma)
Kapten timnas Belanda U-21 di Euro U-21 Israel ini akan selalu mengingatkan kita pada sosok Mark van Bommel. Keras, lugas, tanpa kompromi, tetapi memiliki visi permainan brilian. Ketika akhirnya memilih AS Roma sebagai pelabuhan karir selanjutnya, ia secara otomatis masuk ke grup pemain-pemain yang mengecewakan Manchester United. Strootman adalah jaminan mutu lini tengah yang kuat dan stabil. Bersama Daniele De Rossi, Miralem Pjanic, Michael Bradley dan Alessandro Florenzi, Strootman siap untuk menjadikan lini tengah AS Roma sebagai salah satu lini tengah terbaik di Serie A.
4. Diego Laxalt (20 tahun, Bologna)
Sensasi terbaru sepak bola Uruguay ini sejatinya merupakan rekrutan baru Internazionale, akan tetapi pada musim ini ia akan disekolahkan terlebih dahulu di Bologna. Posisi naturalnya adalah winger kiri, akan tetapi Laxalt mampu pula beroperasi di di belakang penyerang. Laxalt memang belum mampu memberikan bukti otentik mengenai kehebatannya, akan tetapi pemuda ini menyimpan potensi yang besar. Langkah Internazionale untuk meminjamkannya ke Bologna bisa dimengerti karena di Bologna, Laxalt memang akan mendapatkan kesempatan bermain reguler lebih besar. Selain itu, faktor kesuksesan Gaston Ramirez di Bologna barangkali juga menjadi pertimbangan tersendiri. Laxalt memang sedikit berbeda dengan Ramirez yang lebih elegan. Laxalt lebih cepat dan agresif dibanding Ramirez, namun mereka sama-sama memiliki dribel yang menawan. Musim pertama Laxalt di Serie A tidak akan mudah dan akan sangat bergantung pada kemampuannya beradaptasi.
5. Mario Gomez (28 tahun, Fiorentina)
Satu hal yang dipertanyakan para pengamat di bursa transfer musim panas kali ini adalah, mengapa hanya Fiorentina yang tertarik pada Mario Gomez? Sebagai seorang penyerang, Gomez memiliki kemampuan yang komplit. Bola darat maupun udara bisa dieksekusinya menjadi gol. Selain itu, Gomez juga memiliki kemampuan untuk menahan bola dengan baik. Pengalamannya di level internasional, baik bersama timnas Jerman maupun Stuttgart dan Bayern Muenchen di kompetisi Eropa juga menjadi poin plus tersendiri. Akan tetapi, hal terpenting yang diberikan Gomez kepada Fiorentina adalah bahwa kedatangannya akan melengkapi skuat Fiorentina yang memang lemah di lini depan pada musim lalu.
6. Sime Vrsaljko (21 tahun, Genoa)
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini selalu digadang-gadang sebagai suksesor Darijo Srna di timnas Kroasia. Dua pemain ini memang memiliki kesamaan karakter bermain. Cepat, agresif, rajin membantu serangan dan memiliki tekel handal. Setidaknya dalam tiga musim belakangan, Vrsaljko adalah andalan Dinamo Zagreb di posisi bek kanan. Konsistensinya bersama Dinamo Zagreb akhirnya membawa Vrsaljko ke level timnas senior, di mana sampai saat ini ia sudah mendapatkan empat caps. Di Genoa, Vrsaljko akan bersaing dengan Luca Antonelli yang sudah lebih berpengalaman di Serie A. Bukan perkara mudah mengingat ini musim pertamanya di Serie A. Namun, dengan segala yang ia miliki, kesuksesan rasanya hanya masalah waktu.
7. Gonzalo Higuain (26 tahun, Napoli)
Pemain ini sudah santer diberitakan akan pindah sejak bursa transfer dibuka. Awalnya, Juventus, kemudian Arsenal, tetapi pada akhirnya ia berlabuh di Naples. Transfer Higuain menjadi sangat besar artinya bagi Serie A karena kedatangan Higuain mampu memberi bukti bahwa Serie A masih memiliki daya tarik bagi pemain-pemain bintang. Memang, faktor Rafael Benitez tidak dapat begitu saja dinihilkan di sini. Sebagai seorang pelatih sukses, Benitez memiliki daya tarik tersendiri bagi para pemain incarannya. Kedatangan Higuain ke Napoli memang sesuai dengan kebutuhan taktik Benitez yang merupakan pemuja pola 4-2-3-1. Higuain merupakan sosok penyerang dengan mobilitas cukup tinggi dan selalu berusaha aktif dalam permainan. Hal ini memungkinkan lini depan Napoli untuk bermain lebih cair.
8. Lucas Biglia (27 tahun, Lazio)
Nama Lucas Biglia hampir selalu disebut dalam beberapa bursa transfer terakhir. Penampilannya yang cemerlang dan konsisten bersama Anderlecht selalu berujung pada nama Biglia yang dispekulasikan untuk bergabung ke klub-klub besar Eropa. Pada bursa transfer Januari lalu, Biglia sempat dikabarkan bergabung ke Arsenal, akan tetapi nyatanya ia justru menjadi pemain Lazio. Biglia adalah seorang gelandang bertahan yang komplit. Biglia selama ini lebih dikenal sebagai Fernando Redondo baru karena cara bermainnya yang elegan dan umpan-umpannya yang akurat. Meski begitu, ternyata Biglia juga tak segan untuk bermain keras. Pemain yang juga memiliki paspor Italia ini juga ternyata rajin mengoleksi kartu kuning karena tekel-tekel kerasnya.
9. Jorginho (21 tahun, Hellas Verona)
Gelandang muda ini sempat dihubung-hubungkan dengan Arsenal, Liverpool dan AC Milan di akhir musim 2012-13 lalu. Saya belum sempat melihat pemuda asal kelahiran Brasil ini bermain, tetapi dari apa yang saya baca di media, ekspektasi publik terhadap Jorginho sangat tinggi. Pemain ini merupakan seorang gelandang tengah dengan kemampuan menyerang dan bertahan sama baiknya. Jorginho sendiri disebut-sebut memiliki gaya bermain seperti Lucas Leiva dan itu berarti, ia memiliki intelejensia sepak bola yang cukup tinggi. Jorginho sendiri sudah memilih untuk bertahan di Verona. Sebuah pilihan bagus karena di usia yang baru menginjak 21 tahun, ia tidak perlu terburu-buru. Verona dan Serie A bisa menjadi ajang pembuktian sempurna untuknya.
10. Manolo Gabbiadini (22 tahun, Sampdoria)
Penyerang kidal ini merupakan penyerang Italia yang paling bersinar di Euro U-21 Israel lalu. Ia sanggup bersinar lebih terang dibanding dua penyerang lain yang namanya sudah lebih dahulu terkenal, Ciro Immobile dan Mattia Destro. Insting mencetak golnya sangat tinggi. Ia seperti selalu tahu apa yang harus ia lakukan untuk mencetak gol. Gabbiadini juga memiliki kelebihan dalam hal tendangan jarak jauh dan eksekusi bola mati. Atribut ini kian melengkapi kehebatan Gabbiadini. Menilik apa yang sudah ia perbuat selama ini, tak berlebihan rasanya jika menyebut Gabbiadini merupakan salah satu penyerang dengan masa depan paling cerah di Italia. Di Sampdoria, ia akan menjadi pemain reguler dan hal ini akan sangat bergunua baginya.
No comments:
Post a Comment